Sejumlah besar penduduk lokal Amerika khawatir pemilu mendatang bisa memicu kekerasan politik, dengan 6% mengungkapkan perang saudara kedua “sangat mungkin berlangsung” dan 21% berkata “agak mungkin berlangsung.”
Proporsi pendukung Trump dan Harris yang hampir mirip beranggapan perang saudara setidaknya agak mungkin berlangsung, berdasarkan survei yang di lakukan antara 18-21 Oktober agar The Times dan proyek SAY24.
Dari 1.266 responden, 12% berkata mereka mengenal seseorang yang mungkin akan angkat senjata jijika mereka yakin kandidat Republik Trump dicurangi sampai tidak menang, selagi 5% laporkan mengenal seseorang yang akan melakukan hal yang sama agar saingan Demokrat Harris.
Para pembuat jajak penbisa juga menanyakan menyinggung kepemilikan senjata tapi tidak mendeteksi korekanan dengan persepsi menyinggung kelihatan nya perang saudara.
Jajak penbisa itu menyoroti perpecahan yang di didalam di didalam warga Amerika, dengan 84% pemilih setuju negeri itu lebih terpecah sedangkan sepuluh tahun lalu.
Sepernah Presiden AS Joe Biden keluar dari persaingan dan beri dukungan Harris selaku calon partainya, Demokrat awalnya menikmati masa bulan madu dengan para pemilih, yang tercermin di didalam peningkatan jumlah jajak penbisa.
Tetapi, survei paling baru memperlihatkan Trump unggul di sebagian besar negeri bagian yang masih belum jelas pemenangnya, walaupun masih di didalam batas marjin kelalaian.
Sepernah pemilihan umum 2020, kerumunan pendukung Trump menyerbu Gedung US Capitol pada 6 Januari 2021, di didalam upaya mencegah anggota parlemen mengesahkan apa yang mereka yakini selaku kemenangan curang Biden.