The Guardian laporkan kalau pihak nya memaklumi kalau peninjauan itu akan di lakukan dengan cara yang sama seperti peninjauan pemerintah Inggris pada di antara lisensi senjatanya ke Israel.
Australian Centre for International Justice berkata di didalam sebuah posting di X kalau pihak nya menyambut baik warta itu yang muncul sepernah pihak nya menulis surat pada menteri pertahanan Australia atas nama tiga kelompok hak asasi manusia Palestina, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Al-Haq, dan Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, pada bulan April.
Selang itu, Rawan Arraf, direktur eksekutif Pusat Keadilan Internasional Australia, berkata pada Al Jazeera kalau walaupun warta kalau Australia akan meninjau izin ekspor senjata ke Israel disambut baik, “tak ada alasan agar menunda lama-lama di didalam mempertahankan ekspor ini”.
“Pelanggaran Israel sangat banyak karena pelanggaran itu bisa dipercaya dan terus bertambah setiap hari dan kini meliputi Lebanon, dimana seluruh desa di hapus dari peta,” kata Arraf.
“Australia memiliki waktu 12 bulan agar meninjau ekspor di didalam menghadang pelanggaran yang terus berlanjut ini, dengan pemwartahuan” dari “banyak sekali” badan internasional, tercantum Mahkamah Internasional (ICJ), tambahnya.
“Tak ada alasan yang masuk akal agar melanjutkan perdagangan senjata dengan Israel,” kata Arraf.