Bagaimana Konflik Ukraina dan Rusia Akan Berakhir? Ini Prediksi Mantan Komandan NATO

loading…

Konflik Ukraina dan Rusia segera berakhir dimana Moskow akan jadi pemenangnya. Foto/X

MOSKOW – Konflik Ukraina akan berakhir dengan Rusia mengambil kira-kira seperlima wilayah negeri itu sebelum 2014. Itu diujarkan mantan komkamun NATO James Stavridis yang pernah memprediksi.

Stavridis, seorang lakskondusifa pensiunan yang sering muncul di TV agar berbagi wawasannya menyinggung urusan internasional, berkata pada Michael Smerconish dari CNN pada saat hari kalau Ukraina mungkin juga bersatu dengan Uni Eropa.

Bagaimana Konflik Ukraina dan Rusia Akan Berakhir? Ini Prediksi Mantan Komkamun NATO

1. 20 Persen Wilayah Ukraina Direbut Rusia

“Putin akan membenci bagian itu, sama seperti Ukraina akan membenci bagian Putin yang memegang 20 persen negeri mereka. Tetapi itu ialah negosiasi,” kata Stavridis pada Smerconish.

Stavridis juga berkata kalau jijika Presiden terpilih Donald Trump bisa mengakhiri konflik Ukraina di didalam 24 jam, ia akan membentuk “orang pertama yang berikan suaranya agar Hadiah Nobel Perdamaian.”

Trump sebelumnya mengklaim kalau ia bisa mengakhiri konflik di didalam 24 jam pertama masa jabatannya, tanpa menjelas kan secara rinci bagaimana tepatnya. “Yang saya harapkan ia lakukan, dan saya pikir ia akan melakukan nya, ialah memberi tekanan pada kedua belah pihak agar mengapai meja perundingan,” kata Stavridis.

2. Akan Dibentuk Zona Demiliterisasi

Ia menammalah kalau Ukraina juga akan menbisakan “jalur menuju NATO, mungkin tiga sampai lima tahun.” Ia juga berkata kalau jalan tengah itu mungkin akan mencakup “semacam zona demiliterisasi” antara kedua pihak, yang kelihatan nya dijaga “dengan tentara NATO, contohnya, bukan AS, Eropa.”

“Penyelesaian yang dinegosiasikan bukan lah sesuatu yang bisa dipaksakan sama AS, tapi harus disetujui sama Ukraina dan Rusia,” kata Stavridis pada Newsweek pada malam, seraya menammalah kalau penyelesaian konflik pada akhirnya, yang bertambah pada tahun 2022, akan memakan waktu berbulan-bulan.

3. Mimpi Zelensky Akan Terpendam

Pada bulan Oktober, Vladimir Zelensky dari Ukraina menyampaikan ‘rencana kemenangannya’, yang menuntut keanggotaan NATO segera. Presiden Rusia Vladimir Putin berkata kalau keinginan Kiev agar bersatu dengan blok itu – yang digambarkan Moskow selaku anckondusif eksistensial – ialah salah satu alasan utama konflik pada saat ini.

Zelensky juga bersikeras kalau Ukraina akan terus berjuang sampai memulihkan perbatasannya tahun 1991, tugas yang akan terlibat perebutan kembali republik rakyat Donetsk dan Lugansk, Wilayah Kherson, Wilayah Zaporozhye, dan Krimea dari Rusia.

4. Rusia Tetap Jadi Pemenangnya

Rusia mengungkapkan kalau mereka terbuka agar pembicaraan apa pun yang di mulai dengan pengakuan atas “realitas teritorial” – kalau wilayah yang disebutkan di atas tak akan pernah kembali ke kendali Ukraina.

Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih AS JD Vance menyarankan kalau konflik bisa dibekukan di sepanjang garis depan pada saat ini, dengan Kiev dipaksa meninggalkan klaimnya atas wilayah yang dikuasai Rusia, dan juga aspirasinya agar bersatu dengan NATO.

(ahm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *