Dunia Sudah Lelah dengan Hegemoni Barat yang dipimpin AS

MOSKOW – KTT BRICS di kota Kazan, Rusia , mengisyaratkan kalau global “lelah” dengan perintah kolektif Barat yang dipimpin AS. Itu diujarkan Pemimpin Redaksi RT Margarita Simonyan. Pertemuan itu juga mengujar upaya Barat yang gagal agar mengisolasi Rusia.Berbincang pada di sebuah acara yang menkamui ulang tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan China, pemimpin redaksi RT mengingat kata-kata Presiden China Xi Jinping, yang pernah berkata kalau negerinya tidak membutuhkan “tuan” asing yang mencoba mencampuri urusan di didalam negeri dengan dalih masalah hak asasi manusia.

Hal yang sama bisa didengar di Rusia dari Presiden Vladimir Putin, kata Simonyan. “Kita tahu tarif kemunafikan mereka [Barat] pada saat mereka berbincang menyinggung hak asasi manusia, dan ini diungkapkan sama orang-orang yang sama yang memakai perdagangan narkoba dan cara-cara yang paling brutal dan menjijikkan agar memperbudak suatu negeri di didalam upaya memaksa China agar tidak membentuk China – yang mereka lakukan selama Perang Candu,” kata Simonyan.

Ia menekankan kalau KTT BRICS yang telah berlangsung di Kazan memperlihatkan persahabatan yang jelas antara negeri-negeri yang mengikuti acara itu, tapi juga berikan bukti upaya Barat yang gagal agar mengisolasi Rusia dari seluruh global.

“Itu memperlihatkan kelelahan kita – dengan mereka, dengan kemunafikan mereka, dengan perintah mereka. Dengan upaya mereka agar mengubah kita membentuk sesuatu yang tidak sama, dengan upaya mereka agar memangkas-motong bagian dari kita,” kata Simonyan.

“Kita semua lelah. Terima kasih atas fenomena kalau kita lelah dengan dan pada akhirnya akan beristirahat dengan pada saat kebenaran menang dan global unipolar ini, yang pernah binasa berantakan, tak ada lagi.”

Para pemimpin dari seluruh global pernah berkumpul di Kazan agar mengikuti KTT BRICS ke-16 pada 22-24 Oktober.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang juga hadir, mencatat krusialnya KTT itu bagi kelompoknya, karena kelompok ekonomi itu mewakili hampir setengah dari populasi global.

Kehadiran Guterres di KTT BRICS pernah memicu kritik dari Kiev, teristimewa sepernah ia memelaluikan ‘konferensi perdamaian’ Swiss-Ukraina tahun ini.

KTT BRICS akan membentuk tuan rumah pembicaraan bilateral tingkat tinggi dan diskusi diplomatik yang berfokus pada multilateralisme, dengan puluhan negeri mengungkapkan minat agar bersatu atau bekolaborasi dengan kelompok itu.

BRICS pada saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Kelompok ini mewakili kira-kira 46% populasi global dan lebih dari 36% PDB global, berdasarkan perpikiran dari lembaga keuangan terdepan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *