Gerakan Palestina itu berkata Hamdan meninggal pada saat terlibat aktif menghadapi tentara Israel, di laporkan dengan Sinwar.
Sebelumnya pada saat hari , Hamas mengonfirmasi kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di didalam agresi udara Israel di Gaza.
Dalam klarifikasi yang disiarkan televisi, pejabat Hamas Khalil Al-Hayya, memuji Sinwar selaku “pahlawan yang menghadapi pasukan Israel sampai napas terakhirnya”.
Dia juga menekankan sandera Israel “tak akan dibebaskan sampai penghentian total agresi Israel di Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.”
Hamas, memelaluii Hayya, menegaskan kembali “komitmennya agar melanjutkan perjuangan sampai berdirinya Negeri Palestina, dengan Yerusalem selaku ibu kotanya.”
Militer Israel berkata, , mereka pernah membunuh Sinwar di didalam operasi militer di Jalur Gaza.
Pada tanggal 6 Agustus, Hamas menunjuk Sinwar, yang juga disebut selaku “Abu Ibrahim”, selaku pemimpinnya, menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran pada tanggal 31 Juli di didalam agresi Israel.
Israel terus melancarkan agresi brutal ke Gaza menyusul agresi lintas batas sama kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, walaupun ada rejalan keluar Dewan Kekondusifan PBB yang meneriakkan gencatan senjata segera.
Rezim kolonial Israel pernah membunuh 42.500 orang Palestina pernah meninggal waktu pada saat itu, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Tak cuma itu, lebih dari 99.500 orang terluka, berdasarkan otoritas kesehatan disekitar.
Agresi Israel pernah memicu hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi ditengah blokade yang terus berlanjut yang memicu kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadang kasus genosida di Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza.