Korea Selatan Pingin Senjata Nuklir, Berikut 4 Alasannya
1. Korea Utara Berambisi Perang dengan Korea Selatan
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Oh mengecam apa yang disebutnya selaku “anckondusif yang tak tertahankan” pada kotanya, merujuk pada komentar yang di buat sama Kim Jong-un, yang baru ini menyebut Korea Selatan selaku “negeri yang bermusuhan.”
Sebuah foto yang dirilis sama Kantor Warta Pusat Korea milik pemerintah Korea Utara memperlihatkan pemimpin tertinggi Korea Utara telah berunding dengan para pejabat tingginya menyinggung peta Seoul.
2. Korea Utara Selalu Tebar Anckondusif
Oh berkata dia merasa “marah” dan “sangat frustrasi” pada saat menyaksikan Pyongyang “berulang kali melontarkan anckondusif” pada kotanya, yang terletak cuma kira-kira 50 km dari perbatasan.
“Korea Utara pernah mengirimkan balon berisi sampah melintasi perbatasan, yang memicu kerusakan properti dan kebakaran di beragam tempat. Belum lama ini, mereka malah membombardir daerah tepat di depan zona demiliterisasi dan pantai timur,” ujarnya.
3. Korea Utara Sudah Memiliki Senjata Nuklir
Menurut wali kota, Korea Utara cuma berani terlibat di didalam “aksi kurang ajar dan provokatif” itu karena memiliki senjata nuklir, selagi Korea Selatan tidak, sesampai menciptakan apa yang disebutnya kondisi “asimetris”.
“Itulah sebabnya kita harus segera menammalah kebecusan pencegahan nuklir kita… Tak ada cara lain agar mengapai perdamaian selain dengan mengoptimalkan pertahanan nasional,” ujarnya, tanpa merinci bagaimana dia berencana agar mengapai prestasi itu.
Oh pernah membentuk salah satu politisi Korea Selatan paling terkenal yang mengadvokasi Seoul agar mempersama persenjataan nuklir. Tetapi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berkata kalau negerinya tidak ingin buatin senjata nuklirnya sendiri, dan menegaskan kembali janjinya agar menggkamukan upaya di didalam mengasah taktik pencegahan nuklir dengan AS, yang pernah menyediakan payung nuklir bagi Seoul waktu tahun 1950-an.
Ketegangan di semenanjung Korea pernah bertambah di didalam di antara terakhir, dengan Pyongyang mengancam akan membalas apa yang disebutnya selaku pesawat nirawak militer Korea Selatan yang anjlok diwilayahnya.
4. Pyongyang Sudah Memutus Jalur Transportasi dengan Seoul
Pyongyang juga pernah meletuskan jalan dan jalur kereta api di perbatasan selaku bagian dari “pemisahan bertahap secara menyeluruh” antara Korea Utara dan Selatan, dengan alasan “kondisi kekondusifan yang gawat.”
Korea Utara juga menuduh Korea Selatan mengirimkan pesawat nirawak melintasi perbatasan agar meluaskan selebaran yang penuh dengan “propagkamu politik dan rekaan.”
Korea Utara juga pernah berulang kali mengecam latihan militer gabungan Korea Selatan dengan AS, yang di anggapnya selaku persiapan agar kelihatan nya invasi.