Al-Khater menjelas kan, “walaupun Qatar dan Mesir sangat ingin mengapai jalan tengah gencatan senjata, makin dekat upaya mediator agar mengapai jalan tengah, makin Israel tidak fleksibel, menghadangi negosiasi dan proses jalan tengah secara keseluruhan.”
Dia juga menekankan, “Qatar dan Mesir yakin mereka tak akan membiarkan ketidakfleksibelan Israel menghadangi mereka agar melanjutkan upaya mengapai jalan tengah gencatan senjata, dengan tujuan memakhiri pertumpahan darah saudara-saudara Palestina kita dan menyelamatkan mereka dari kondisi tragis yang memburuk disebabkan pendudukan.”
Menteri Qatar itu mencatat, “Jalur Gaza telah mengalami kondisi jiwa besar dan medis yang Susah, yang membutuhkan jalan tengah agar menghadirkan bantuan medis dan jiwa besar sesegera mungkin.”
Sebelumnya pada , media Israel laporkan ada kesepahkondusif di didalam Kabinet Kekondusifan Israel kalau Qatar pernah membentuk mediator utama di didalam mengapai jalan tengah antara Israel dan Hamas.
Surat kabar Haaretz memungut seorang pejabat Israel di didalam tim perunding yang berkata ada kebutuhan agar fleksibilitas di didalam posisi Israel agar melanjutkan perundingan, menekankan tanpa itu tak akan ada kemajuan.
Dia menekankan perlu nya militer Israel mundur dari Koridor Philadelphia supaya perundingan memiliki peluang keberhasilan yang lebih baik.
Qatar pernah memainkan peran krusial di didalam negosiasi itu waktu 7 Oktober dan berhasil mengapai jalan tengah pada November 2023 yang membebaskan ratusan tahanan dari kedua belah pihak.
Tetapi, Israel pernah memblokir semua upaya agar mengapai gencatan senjata permanen waktu pada saat itu.